fanirifanto.com
Terbit pada
Teknologi

Google Doodle : Hari ini Ultah Honinbo Shusaku ke 185

Penulis
Hari ini, kalau Anda membuka halaman pencarian Google, maka ada sebuah gambar unik. Ya, benar sekali, Google Doodle hari ini kembali memperingati hari ulang tahun tokoh terkemuka di dunia, Honinbo Shusaku, dan menempatkannya di halaman pencariannya. 
Honinbo Shusaku (本因坊秀策 Hon′inbō Shūsaku), lahir dengan nama Kuwabara Torajirō (桑原虎次郎 Kuwabara Torajirō), di pulau Innoshima pada 6 Juni 1829 – 10 Agustus 1862. Ia adalah seorang pemain Go profesional dan dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terbaik dari zaman keemasan Go pada pertengahan abad ke-19.
Dia dijuluki “Invincible tutti” setelah berhasil mendapatkan nilai sempurna untuk 19 kali menang secara beruntun di game kastil tahunan. Ada beberapa orang mengatakan bahwa dia tidak lebih kuat dari gurunya, Honinbō Shuwa, yang oleh karena konvensi tidak bermain di game kastil. Selain untuk menghormati guru tua, Shusaku menolak untuk bermain dengan putih terhadap gurunya sehingga tidak ada alat ukur yang jelas dari perbedaan kekuatan antara keduanya. Shusaku, misalnya, memiliki nilai tambah terhadap Ota Yuzo, tapi menurut Shusaku, Ota Yuzo merupakan lawan yang amat tangguh, sementara, Shuwa mampu mengalahkan Ota Yuzo dengan mudah.
Google Doodle : Hari ini Ultah Honinbo Shusaku ke 185
Hanya terdapat dua orang bergelar “Go-Saint” (Kisei). Shusaku adalah salah satunya, gelar lain diberikan pada Honinbō Dosaku (1645-1702). Awalnya, gelar ini telah diberikan kepada Honinbo Jowa, namun kemudian gelar ini dicabut karena manuver politik yang dilakukan Jowa. Sampai saat ini, Honinbo Shusaku dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Go pernah hidup.
Pada usia 8, Shusaku sudah hampir menjadi pemain yang sekaliber profesional. Dia meninggalkan rumah untuk bergabung dengan sekolah Honinbō (lembaga yang paling penting dalam permainan Go di Jepang pada saat itu dan telah menghasilkan Go Saint Dosaku dan banyak Meijins) secara resmi sebagai mahasiswa Honinbo Jowa tetapi studinya terutama dengan siswa senior. Tanggal 3 Januari 1840, ia menerima shodan nya (pertama dan) diploma profesional.
img from wikipedia
Pada tahun 1840 Shusaku meninggalkan Edo dan kembali ke rumahnya untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Tahun-tahun berikutnya, ia berhasil membuat kemajuan yang luar biasa, dan berhasil mencapai Dan 4. Pada tahun 1844 ia kembali pulang ke rumah dalam waktu lama. Bulan April-Mei 1846, Shusaku kembali ke Edo. Ia kemudain bermain melawan Gennan Inseki, yang bisa dibilang pemain terkuat saat itu. Shusaku bermain dengan cacat dari dua batu, tapi Gennan akhirnya menemukan bahwa Shusaku masih terlalu kuat baginya, sehingga ia membatalkan pertandingan itu. 
Kembali ke Edo, Shusaku tidak hanya dipromosikan ke Dan 5, tapi ia juga menjadi pewaris resmi Honinbo Shuwa yang akan menjadi kepala rumah Honinbo. Sebagai pewaris resmi untuk kepala rumah Honinbo, Shusaku memiliki posisi terkemuka. Kelasnya juga meningkat, akhirnya dia berhasil mencapai Dan 7.
Pada tahun 1862 wabah kolera epidemik melanda Jepang. Shusaku termasuk salah satu yang terkena wabah itu. Ia meninggal pada tanggal 10 Agustus. Saat itu ia baru berusia 33 tahun.
Nama Shusaku diabadikan menjadi Shusaku Fuseki, yaitu sebuah metode membuka permainan dengan warna hitam. Metode ini kemudian dikembangkan agar menjadi lebih sempurna. Shusaku Fuseki menjadi gaya pembukaan permainan yang populer hingga tahun 1930-an. (diolah dari berbagai sumber)